Perjalanan ku masih panjang. Pembuka ku adalah judul dari kehidupan ku. Akan banyak koma dan titik yang akan menghalangiku. Akan ada paragraf yang menjorok ke dalam dan mendorong ku untuk jatuh. Jatuh pada kalimat kalimat sadis yang ingin mengiris. Hati ini akan berakhir tragis "pikir ku". Aku berjalan menyusuri setapak kata. Terus berjalan melewati rentetan kalimat sambil melompat lompat menghindari lubang lubang sepasi. Jikalau aku jatuh bisa saja aku tertusuk huruf L. Yang menjadi awal dari kata "Luka". Aku melihat banyak yang jatuh. Mereka terjebak huruf C yang terlihat nyaman untuk berbaring di dalam nya. Dan mereka tidak tau kalau C adalah awal dari kata "Cinta". Ku lanjutkan perjalanan ku, dan aku terhenti melihat hamparan kalimat panjang yang berbunyi. "Prihal kata itu hanya kata, hati mu adalah kebenaran yang nyata". Di sambung kalimat lain nya yang berbunyi. "Baik buruk dirimu, adalah keputusan mu dan hidup mu akan ...
Ku sebut dia jingga, menatap tajam kala langit bersiap menyaksikan mata hari berpamit kemarin sore . Pun mata mu yang meredup seiring waktu, dan mata ku yang semakin buta terhadap apa saja yang menyangkut tentang mu . Penulis mengubah kopi menjadi cerita, kata seorang penulis di akun Instagram pribadi nya . Aku mengubah canda menjadi air mata . Terdengar biasa? Memang, memang aku tidak ingin menghias kata - kata ku yang tadi . Bermain kata sama saja dengan bermain hati dan sudah pati ada logika di dalam nya . Jika logika ada, maka berpikir adalah cara terbaik untuk mengolah logika itu . Sayang nya, aku lebih suka membuat kata - kata ku lebih sederhana dari apa yang telah di ujar oleh logika ku . Sebab aku tidak suka berpikir keras hanya untuk kata - kata tentang mu ini . Yang pada akhir nya hanya akan menjadi sebuah postingan teratas di beranda blog ku dan menunggu waktu sampai aku lupa . Tersimpan di halaman belakang dan bahkan aku pun enggan untuk mencari nya . Lantas meng...