Skip to main content

Posts

Buku pelajaran (kehidupan)

Perjalanan ku masih panjang. Pembuka ku adalah judul dari kehidupan ku. Akan banyak koma dan titik yang akan menghalangiku. Akan ada paragraf yang menjorok ke dalam dan mendorong ku untuk jatuh. Jatuh pada kalimat kalimat sadis yang ingin mengiris. Hati ini akan berakhir tragis "pikir ku". Aku berjalan menyusuri setapak kata. Terus berjalan melewati rentetan kalimat sambil melompat lompat menghindari lubang lubang sepasi. Jikalau aku jatuh bisa saja aku tertusuk huruf L. Yang menjadi awal dari kata "Luka". Aku melihat banyak yang jatuh. Mereka terjebak huruf C yang terlihat nyaman untuk berbaring di dalam nya. Dan mereka tidak tau kalau C adalah awal dari kata "Cinta". Ku lanjutkan perjalanan ku, dan aku terhenti melihat hamparan kalimat panjang yang berbunyi. "Prihal kata itu hanya kata, hati mu adalah kebenaran yang nyata". Di sambung kalimat lain nya yang berbunyi. "Baik buruk dirimu, adalah keputusan mu dan hidup mu akan ...
Recent posts

Halaman belakang

Ku sebut dia jingga, menatap tajam kala langit bersiap menyaksikan mata hari berpamit kemarin sore . Pun mata mu yang meredup seiring waktu, dan mata ku yang semakin buta terhadap apa saja yang menyangkut tentang mu . Penulis mengubah kopi menjadi cerita, kata seorang penulis di akun Instagram pribadi nya . Aku mengubah canda menjadi air mata . Terdengar biasa? Memang, memang aku tidak ingin menghias kata - kata ku yang tadi . Bermain kata sama saja dengan bermain hati dan sudah pati ada logika di dalam nya . Jika logika ada, maka berpikir adalah cara terbaik untuk mengolah logika itu . Sayang nya, aku lebih suka membuat kata - kata ku lebih sederhana dari apa yang telah di ujar oleh logika ku . Sebab aku tidak suka berpikir keras hanya untuk kata - kata tentang mu ini . Yang pada akhir nya hanya akan menjadi sebuah postingan teratas di beranda blog ku dan menunggu waktu sampai aku lupa . Tersimpan di halaman belakang dan bahkan aku pun enggan untuk mencari nya . Lantas meng...

Dari Senja

Dari senja untuk dini , pandangan ku tak lebih dari hasil retasan malam senyap . Kerana nya dirimu itu hampa , kosong melompong seakan tanpa isi , karena sejati nya senjani tak utuh , hanya nampak sebentar lalu hilang termakan ketentuan sang pengatur waktu . Detik mengoyak nya menjadi serpihan jingga yang pudar terhantam hitam nya malam , dari senja segala nya menjadi hampa hingga dini hari . Seraya jagat raya menunggu dini hari tiba , aku menunggu diri mu iba , dari senja sampai dini kami bersua berencana mengubah mu menjadi akasara . Aku dan kopi berserta puisi , berdialektika merangkai kata untuk di baca malam dan menemani nya tertidur sampai matahari merayap naik ke atas permukaan atmosfer bumi . Matahari muda pagi ini menutup puisi ku bersama puisi tentang mu yang menjadi satu . Satu untuk tidak di persatukan dualitas yang tak terbantah .

Buku kecil

Simpan saja gelisah itu . tuliskan segala isi hati gundah yang mengalir di setiap butir butir darah mu . mana kala hati enggan bercerita . apakah rindu ini akan sampai dengan cara saksama , dan dalam tempo sesingkat singkat nya? gelisah batin itu mendera . kacau bisa saja timbul dari rindu yang tak sampai . mengacak acak undang undang dasar rasa yang mengandung makna persatuan dua hati . namun tak sampai juga pada hati itu . lalu bagaimana? solusi yang tak di dapat menghantarkan nya pada sebuah paragraf baru . menjadikan kalimat utuh bertema harapan . tersimpanlah secarik tulisan tulisan lusuh dari tangan berkeringat sang pemuja rindu . pada halaman selanjut nya berisi tentang andai . andai dan bera andai andai adalah nikmat pikiran yang sejati . menjadikan mustahil menjadi tidak , tentu tidak mustahil . celaka nya adalah saat menerima kenyataan itu kembali . lagi lagi sebuah curahan tertulis . kali ini tentang menyerah . pada akhir cerita tertulis "bahwa aku ha...

Hujan saat senja di bulan juni

ia adalah biasa . suka merajut benang kusut dengan jari jemari lentik nya . sidik jari nya membekas pada saputangan itu . menjadikan kenang terus tertanam dalam kening . hingga suatu sore kabar dari nya tak ku dengar lagi . tanya bergejolak dalam benak . hendak kemana mencari nya lagi . satu satu nya yang tersisa hanya sidik jari nya . yang bahkan tak bisa di lihat dengan mata buram ku . lalu bagaimana mengobati rindu . bila jejak mu saja sudah hilang tersiram hujan sore ini . 15 Juni 2013 . 1 tahun setelah pencarian ku terhadap mu berakhir . dugaan ku senja lebih senang mengumpat di bening nya hujan . seraya hati menghibur diri . berharap waktu bisa di sumpal agar detik nya tidak terdengar lagi . angan ku terhadap masa lalu sangat kuat dan ingin kembali . pukul 15 :43 hari ini aku terbang menuju negeri ku . berkeinginan merajut apa yang aku ingini . 30 menit yang akan tiba nanti adalah detik detik arloji berdetik . berkata kau sudah tanggal satu tahun yang lalu . ...

Ketika semesta mengatur segala nya termasuk "Rindu"

ku lihat kegembiraan rumput saat embun terjun dari ketinggian . beberapa saat kemudian mereka saling bertemu . ternyata kesederhanaan embun yang tak mempunyai bentuk indah atau warna menawan mampu membuat rumput bersemangat dan siap menanti sinar mentari . meski harus merelakan embun menguap bersama sorotan sinar keemasan saat sang fajar mulai beranjak pulang . semesta memang adil . ia selalu tau apa yang harus di seimbangkan . ketika ada tawa pasti ada air mata . senang selalu berbayang kesedihan . dan kehilangan selalu ada yang menggantikan . seperti rumput yang kehilangan embun , karena semesta tau jika sinar mentari sama kuat nya dengan embun maka rumput akan menjadi layu , semesta mengorbankan salah satu nya . embun harus pergi . sebab rumput butuh sinar mentari untuk tumbuh . dan saat senja datang mengusir mentari , saat malam dengan sejuta keindahan bintang dan sinar rembulan berkata bahwa senja harus segera pulang . senja segera beranjak pergi . malam memberi wak...

Lalu Bagaimana

Aku sempat bertanya pada senja . Mengapa ia berani melukis langit dengan warna jingga . Mengapa ia berani pergi seenak nya lalu kembali semau nya . Tapi ia selalu di nanti setiap hari . Aku heran dengan orang - orang , sesuatu yang pergi dan kembali semau nya malah menjadi sesuatu yang paling mereka tunggu . Ternyata satu jawaban ku dapat dari layang layang yang tiba tiba jatuh di belang ku . Layang layang itu bertuliskan indah lalu berlatar gambar matahari terbenam . Ya , ternyata senja itu indah . Meski ia menyimpan luka karena pergi begitu saja dan kembali tanpa penyesalan seakan ia tak tau apa apa , namun ia berkesan di hati . Dan memang yang berkesan di hati memang layak untuk di nanti . Sesuai dengan apa yang sempat ku dengar dari musikalisasi puisi rintik sedu pagi tadi . Bahwa lebih baik menunggu yang berkesan di hati meski ia datang hanya untuk pergi lagi . Aku paham itu tapi bagaimana bila luka yang berkesan? Akan kah ia kembali dengan luka yang sama? Ku pikir ti...