ku lihat kegembiraan rumput saat embun terjun dari ketinggian .
beberapa saat kemudian mereka saling bertemu .
ternyata kesederhanaan embun yang tak mempunyai bentuk indah atau warna menawan mampu membuat rumput bersemangat dan siap menanti sinar mentari .
meski harus merelakan embun menguap bersama sorotan sinar keemasan saat sang fajar mulai beranjak pulang .
semesta memang adil .
ia selalu tau apa yang harus di seimbangkan .
ketika ada tawa pasti ada air mata .
senang selalu berbayang kesedihan .
dan kehilangan selalu ada yang menggantikan .
seperti rumput yang kehilangan embun , karena semesta tau jika sinar mentari sama kuat nya dengan embun maka rumput akan menjadi layu , semesta mengorbankan salah satu nya .
embun harus pergi .
sebab rumput butuh sinar mentari untuk tumbuh .
dan saat senja datang mengusir mentari , saat malam dengan sejuta keindahan bintang dan sinar rembulan berkata bahwa senja harus segera pulang .
senja segera beranjak pergi .
malam memberi waktu untuk rumput beristirahat dalam hening nya , hingga fajar menyapa kembali dan embun bersiap melepaskan rindu nya lagi .
- M.Reza Fahlevi -
Comments
Post a Comment