Aku sempat bertanya pada senja .
Mengapa ia berani melukis langit dengan warna jingga .
Mengapa ia berani pergi seenak nya lalu kembali semau nya .
Tapi ia selalu di nanti setiap hari .
Aku heran dengan orang - orang , sesuatu yang pergi dan kembali semau nya malah menjadi sesuatu yang paling mereka tunggu .
Ternyata satu jawaban ku dapat dari layang layang yang tiba tiba jatuh di belang ku .
Layang layang itu bertuliskan indah lalu berlatar gambar matahari terbenam .
Ya , ternyata senja itu indah .
Meski ia menyimpan luka karena pergi begitu saja dan kembali tanpa penyesalan seakan ia tak tau apa apa , namun ia berkesan di hati .
Dan memang yang berkesan di hati memang layak untuk di nanti .
Sesuai dengan apa yang sempat ku dengar dari musikalisasi puisi rintik sedu pagi tadi .
Bahwa lebih baik menunggu yang berkesan di hati meski ia datang hanya untuk pergi lagi .
Aku paham itu tapi bagaimana bila luka yang berkesan? Akan kah ia kembali dengan luka yang sama?
Ku pikir tidak , semoga purnama menyadarkan nya bahwa aku masih setia meunggu senja
Comments
Post a Comment