Skip to main content

Posts

Showing posts from December, 2015

Hujan kertas

Masih pena yang sama. Masih rindu yang serupa . Air mata yang dulu Masih terasa. Getir nya detik demi detik kisah ini. Tak berujung . Pena tolonglah tuliskan puisi rinduku . Kertas , izinkan aku sampaikan rinduku. Melaluimu dalam kata demi kata. Meneteskan air mata di setiap puisi yang ku buat . Aku tak ingin tersenyum lagi. Sudah cukup aku bersandiwara. Lelah ku jalani cinta yang semu. Biar kelam hari hari ku. Biar hitam semua detik demi detik ini. Hanya aku yang rasa , Kamu , bahagialah di setiap harimu. Akan ku temani lewat puisi puisi basi. Ketas basah dengan hujan air mata. Agar kau mengerti . Apa harus aku basahi dengan tetes demi tetes darah yang ku punya. Akan ku lakukan jika itu yang membuat semua hasrat mu terpenuhi. Aku akan datang dengan selembar puisi terakhir. Aku akan datang untuk yang terakhir Kertas puisi itu akan ku biarkan basah karna hujan. Akan ku biarkan robek karena hujan. Agar kau tau bagaimana usahaku. Agar kau paham bagaimana caraku ...

Sumpahku untuknya

Lelah ku menuliskan puisi ini. Tapi resah terus membujuk , untuk mepuisikan rindu di hati. Untuk seorang yang tak nyata. Dia ada tapi kurasa hampa. Dia nyata tapi kurasa tak ada. Dia lembut sangat lebut. Sosok kepribadian yang sempurna. Menawan .. Sesekali ku pandang. Perasaan luka ku terasa lagi. Perih .. tak ada darah ataupun duri yang menancap . Hanya perih nya . Lara yang terus datang setiap kali ku ingat dia lagi. Penuh hati ini dengan air mata . Entah apa obat nya. Yang ku tau hanya dia yg mampu. Membasuh luka ini , membalut dengan rajutan kasih nya. Aku sangat berharap dia kembali . Jikalau itu terjadi akan ku dekap jika ia menangis . Akan ku jaga agar ia tetap berdiri . Akan ku gandeng tangan nya mengajak dia melangkah bersama. Aku akan menjadi tumpuan nya. Aku akan menjadi tempat nya untuk kembali. Aku akan menjaga lahir dan batin nya. Akan ku jaga senti demi senti dari langkah nya. Kupastikan dia baik saja. Akan ku usap airmata nya. Akan ku redakan...

Rumah Pohon

Rapuh Hanya dahan lemah menopang nya Tempat berbagi tawa Tempat bersandar kala gundah mulai tiba Tempat menghabiskan waktu bersama pena , menulis selembar puisi tentang cinta. Rumah pohonku Kala hujan datang Aku menghabiskan waktu menatap tetes demi tetes Menggurat dahan dahan dengan nama seseorang Orang yang aku cintai Pohonpun rela tersakiti Apalagi hati ini Kala malam kunyalakan lampu . Memetik senar demi senar mengalunkan nada lara Dari dalam rumah pohon  Aku bercerita lewat nada alunan nostalgia Lelah jari memetik kulanjutkan puisiku Yang berjudulkan namamu Bercerita tetang awal adanya rasa cinta. Ketika ku tuliskan kata cinta semua kembali Hujan , sejuk , nyaman Semua kembali Pada akhir puisiku ku selipkan sedikit air mata Ku tuangkan lewat kata Kala sedihku mendera Hanya tumpahan air dari kelopak mata yang hadir memberi arti dalam nya rasa hingga meluluhkan hati sampai tumpah air mataku Tak kukira akan sedalam ini rasa cinta itu Seorang yang se...

Memanggil Rasa Yang Pernah Mati

Memanggil history . kembali merasa masa yang lalu . Memberi harapan bahwa suasana baru akan terasa . Menunggu .. Terus terdiam dan mengisi kesunyian. Memandang kegelapan . Tak ada cahaya .. Pelita hilang . membawa sejuta kenangan berharga dalam jiwa . Merengkuh .. Mendekap.. Memeluk tanpa terlihat . Menganggap kau ada . Sendiri ku rasakan dekapmu dalam sunyi. Akankah boneka kecilku kembali . memberi bahagia lagi .. Akankah ku bisa memandangi matanya lagi .. Mengajak kembali tertawa walau nyatanya dia hanya diam. Pulang .. Pulanglah .. Aku disini . Tetap akan disini , jika harus ku bertahan .. Aku akan hadapi sunyi ini aku akan merangkak tertatih dalam gelap ini . Aku akan meraba untuk menggapai mu kembali dalam peluk ku. Sampai ku genggam tangan mu melengkapi setiap sela jari jari tanganmu dan melangkah bersama menuju impian yang pernah ada. Hingga Sampai aku tiada bersama disisimu nanti..

tak sejalan dengan kata

semua munafik . tak sesuai dengan hati mereka . mereka bilang mereka mudah iba . tapi kenyataan nya , saat mereka merasa kaya . mereka lupa apa janji mereka sendiri . bahkan orang yang ku anggap dermawan . orang terdekat ku .. lupa akan janji nya sendiri . orang yang aku banggakan , seketika menjadi orang yang aku benci . mereka mengaku baik . mengaku dermawan . mengaku mudah memberi . mereka hanya mudah mengingkari . itukah sifat manusia? , merasa bangga dengan perkataan dustanya . aku manusia . tapi aku tak akan seperti itu . aku tak akan mengikuti kalian yang selama ini aku bangga banggakan . selama ini ku kira kalian bicara nyata adanya . apa yang ada dipikiran mu? iba kah? lupakah dengan kata kata yang keluar dari mulut busuk mu itu? aku tak memaksa itu harta kalian . semoga kalian tak merasakan yang mereka rasakan . semoga kalian tak kelaparan . karna hidup tetap akan berjalan dan berputar . begitupun rezeki dan kekayaan kalian yang kalian kerami sendiri itu...

kilauan kelabu

bermain dengan kata . hanya itu yang ku bisa saat ini. menelfon mu .. aku tak cukup berani. karena terlalu lancang untuk ku lakukan. hanya sekedar menyapa 'hai' saja aku bisu. terasa kaku lidah ini. mana cinta? enggankah ia hampiri hati nya lagi? tak mau lagikah bantu aku untuk terakhir kali? kau janjikan mimpi yang nyata. sampai sampai teriakanku terdengar oleh semua. itu bukti kecewa hati ini. keberanianku untuk pergi mungkin belum cukup. tapi aku harus meninggalkan mu. walau dengan sedikit keberanian. dan penuh rasa perih.. mati rasa hati ini .. mati rasa akan bahagia.. sangat peka dengan luka. karena sudah terbiasa tersayat lara hatiku. bagiku , tiada warna pelangi. yang sering di sebut menakjubkan. bagiku pelangi itu kelabu. usam dan buram. bukan karena aku buta warna. tapi karena warna yang ku tau hanya hitam kelabu. itu karna kau .. kau dulu tak ubah nya pelangi bagiku . bahkan kau lebih berkilau. kau menawan memberiku rasa nyaman dan mewarna...

hujan, embun & pelangi

termenung , tetesan air mulai turun. perlahan deras dan jendelapun tertutup embun. memberi kesan sejuk yang mengilusi mata. memberi rasa ingin menhampiri dan menatap di balik balutan luka yang kembali terbuka . jari jari ku , perlahan menggambar pola hati . perlahan gambar itu tertutup embun kembali. ku palingkan pandanganku . pejamkan sejenak . jika saja hujan terhenti , akankah muncul sang pelangi. nyata nya hujan belum berhenti . kau bagai pelangi. selalu di nanti jiwa ini . dalam hempasan sepi .aku meraba. tapi tak ada yg dapat ku sentuh . dalam gelap aku melihat. tapi hitam di ujung mata yang ku pandang. sangat sunyi dan hening. sampai aku duduk merunduk sersendu. dalam keheningan hanya suara tangis dan hujan yang terdengar . sampai aku lupa dan tertidur. dalam mimpi ku berharap semua nyata walau ilusi semata. aku banggakan rasa yang sia-sia. ku dengar suara lara . ku cari dalam gelap suara lara itu. makin ku cari makin menderai air mata terus menumpah. ...

lebih dari sebuah kenangan

lebih dari sebuah kenangan , bersama ku kau akan tetap hidup . meski hanya kenanganmu . kakek .. terimakasih .. kau berikan arti menapakai hidup. jika kau masih ada .. aku ingin bermain lagi . merepotkanmu lagi. kembali ke masa kanak kanak ku yang indah dulu. gendong aku .. peluk aku . kakek harapan mu padaku .. aku sudah bilang aku tak mampu tapi , aku akan berusaha . aku tak takut jika harus melihat sosok mu yang tak nyata lagi di hadapanku . aku akan peluk jika ku bisa. setidak nya hadir lah dalam mimpiku malam ini. aku ingin kakek tau harapan kakek itu . sudah aku wujudkan . aku ingin bilang . aku rindu kakek. hingga saat terakhir mu . aku tak sanggup melihat nya . hanya tetes air mata mengiringi kakek pergi . kini aku yakin kakek sedang tersenyum untuku .. terimakasih .. kakek..

Tumpuan terakhir mu

Biar ku jadi tumpuan mu . pijakan yang selalu ada untuk mu. Aku akan menyanggamu saat kau jatuh. Aku selalu ada untuk mu menangis. Pundaku ada untuk air matamu. Sekalipun itu menyakitkan untuku . aku akan terus jadi pijakan untuk mu melompat. Melompat untuk menjadi lebih baik . Walau rapuh , dalam rintihan aku tetap berdiri sebagai tujuan terakhir mu. Inilah bukti apa yang aku katakan. Berlarilah , bayangku akan selalu mendekapmu saat kau lelah . Bayangku akan terus menjagamu agar tak jatuh. Jangan takut , aku ada ... Jangan pernah kau lelah . bersandarlah .. Aku ada di belakang mu saat tak ada tempat untuk mu bersandar lagi. Jangan merasa sendiri .. Aku disini .. Akan tetap disini . menjaga tubuhmu agar tetap tegak berdiri . Tataplah masa depan mu. Indah bukan? Kejarlah .. Kejar sampai kau dapat melihat nya secara nyata . Untuk mu aku selalu disisi. Kau teman saat ku lemah . Aku akan membalas nya . aku akan selalu menemanimu sekalipun ini detik terakhir mu aku akan...