Masih pena yang sama. Masih rindu yang serupa . Air mata yang dulu Masih terasa. Getir nya detik demi detik kisah ini. Tak berujung . Pena tolonglah tuliskan puisi rinduku . Kertas , izinkan aku sampaikan rinduku. Melaluimu dalam kata demi kata. Meneteskan air mata di setiap puisi yang ku buat . Aku tak ingin tersenyum lagi. Sudah cukup aku bersandiwara. Lelah ku jalani cinta yang semu. Biar kelam hari hari ku. Biar hitam semua detik demi detik ini. Hanya aku yang rasa , Kamu , bahagialah di setiap harimu. Akan ku temani lewat puisi puisi basi. Ketas basah dengan hujan air mata. Agar kau mengerti . Apa harus aku basahi dengan tetes demi tetes darah yang ku punya. Akan ku lakukan jika itu yang membuat semua hasrat mu terpenuhi. Aku akan datang dengan selembar puisi terakhir. Aku akan datang untuk yang terakhir Kertas puisi itu akan ku biarkan basah karna hujan. Akan ku biarkan robek karena hujan. Agar kau tau bagaimana usahaku. Agar kau paham bagaimana caraku ...