Masih pena yang sama.
Masih rindu yang serupa .
Air mata yang dulu
Masih terasa.
Getir nya detik demi detik kisah ini.
Tak berujung .
Pena tolonglah tuliskan puisi rinduku .
Kertas , izinkan aku sampaikan rinduku.
Melaluimu dalam kata demi kata.
Meneteskan air mata di setiap puisi yang ku buat .
Aku tak ingin tersenyum lagi.
Sudah cukup aku bersandiwara.
Lelah ku jalani cinta yang semu.
Biar kelam hari hari ku.
Biar hitam semua detik demi detik ini.
Hanya aku yang rasa ,
Kamu , bahagialah di setiap harimu.
Akan ku temani lewat puisi puisi basi.
Ketas basah dengan hujan air mata.
Agar kau mengerti .
Apa harus aku basahi dengan tetes demi tetes darah yang ku punya.
Akan ku lakukan jika itu yang membuat semua hasrat mu terpenuhi.
Aku akan datang dengan selembar puisi terakhir.
Aku akan datang untuk yang terakhir
Kertas puisi itu akan ku biarkan basah karna hujan.
Akan ku biarkan robek karena hujan.
Agar kau tau bagaimana usahaku.
Agar kau paham bagaimana caraku mencintai .
Bukan diatas kertas .
Tapi diatas segalanya.
Every day we tell each other That this day will be, will be the last And tomorrow we all can go home free And all this will finally end Palestine tomorrow will be free Palestine tomorrow will be free No mother no father to wipe away my tears That's why I won't cry I feel scared but I won't show my fears I keep my head high Deep in my heart I never have any doubt that Palestine tomorrow will be free Palestine tomorrow will be free I saw those rockets and bombs shining in the sky Like drops of rain in the sun's light Takin away everyone dear to my heart Destroying my dreams in a blink of an eye What happened to our human rights? What happened to the sanctity of life? And all those other lies? I know that I'm only a child But is your conscience still alive? Ooooooh ... Yeaaah I will caress with my bare hands Every precious grain of sand Every stone and every tree Cuz no matter what they do They can neve...
Comments
Post a Comment